Well, saya pernah banting setir impian saya dari menjadi pemilik perusahaan komputer menjadi sastrawan lalu menjadi psikolog khusus autisme seperti sekarang. Ada banyak halangan, seperti orangtua yang mengeluhkan cita-cita yang kurang realistis, terlalu bebas, dll. Belum lagi kenyataan bahwa saya adalah anak dengan nilai akademik rendah (lebih karena malas dan tidak suka belajar formal), serta kaku sekali di SMA dulu. Sampai saat ini, saya masih ingin menjadi penulis yang mendesain bukunya sendiri sekaligus psikolog. Gila? Itu tergantung siapa yang memandangnya.
(Postingan ini malah jadi curhat)
Lalu banyak lagi yang punya impian gila, seperti beberapa teman saya yang ingin punya IPK tinggi (ups), tapi jadi BAK (kalau di Unand), jadi pengusaha di usia muda, sampai pergi keluar negeri dengan uang sendiri (tanpa uang orangtua). Bagi sebagian mahasiswa, hal seperti ini terdengar tidak mungkin, gila, melampaui batas, dll. Tapi jangan khawatir, setiap individu punya mimpi gila yang ingin diwujudkan. seperti Herry Kurniadi yang ingin membuat makanan lokal luar angkasa, Haekal Hamdhany yang ingin mengembalikan tanah Harau ke tangan rakyat melalui sekolah, Robby Wahyu yang ingin memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak pantai Padang dan memutus mata rantai kejahatan, Sari Lenggogeni yang punya banyak mimpi termasuk memajukan pariwisata, dan banyak lagi yang punya mimpi-mimpi lain.
Terus, apa mereka semua menyerah melihat mimpi yang rasanya tidak akan tercapai itu? Tentu tidak! Kemarin, dalam acara yang diadakan CIMB Niaga, mereka membagikan tips dan cerita mengenai mimpi-mimpi ituloh. Mulai dari awal sampai akhirnya mereka sukses.
Bermimpi Tidak Gila, Asal Terencana
Hal itu yang dapat saya simpulkan setelah mendengar pemaparan sharing dan talkshow yang diisi oleh orang-orang biasa dengan produk yang luar biasa. Mereka sudah memulai rencana mereka sejak awal. Mulai dari melihat permasalahan yang ada di tempat mereka, sampai mencari koneksi dengan membangun komunitas. Sari Lenggogeni, memulai perencanaannya dengan membangun komunitas lalu mulai belajar pariwisata secara mendalam. Setelah itu beliau mulai menerapkan inovasi melalui peningkatan aspek pariwisata di banyak daerah di Sumatra Barat.Sementara Herry Kurniadi, seorang pengusaha makanan memulai bisnisnya di usia mahasiswa. Ya, ketika pemikiran itu tidak sampai pada sebagian mahasiswa, beliau mencoba merintis usaha retail makanan dengan berbagai macam sumber modal, mulai dari pinjaman sampai pemberian. Jangan lupa berpromosi di media sosial dan kolaborasi dengan orang-orang terdekat. Setelah usaha beliau berkembang pesat, saat ini beliau sedang mengembangkan makanan-makanan lokal Sumatra Barat yang dapat dibawa ke luar angkasa.
Perencanaan harus ada, meskipun kita tidak dapat memprediksi halangan apa yang akan datang di masa depan. Bahkan APA sendiri merekomendasikan untuk merencanakan tujuan atau mimpi agar dapat mengurangi sikap menuruti keinginan-keinginan kecil yang tidak penting. APA juga merekomendasikan untuk membuat perencanaan yang realistis, dan bertahap sehingga hasil yang dicapai lebih nyata.
Mimpi yang Tulus dan Membahagiakan Masyarakat Sekitar
Ada banyak mimpi-mimpi kita yang pastinya untuk membahagiakan masyarakat disekitar serta mengangkat martabat kehidupan mereka ke arah yang lebih baik. Robby Wahyu, pendiri Tanah Ombak menceritakan bagaimana membangun sebuah rumah baca yang diawali dari mimpi untuk mengangkat martabat penduduk pantai serta memberantas kejahatan yang sering dilakukan oleh geng di daerah tersebut. Anak-anak disana diberikan pendidikan dan diberi kesempatan untuk menunjukkan bakat mereka pada banyak orang. Selain berhasil mengajak anak-anak membaca, anak-anak yang dibimbing di rumah baca beliau sudah banyak bekarya di kancah lokal maupun nasional. Bercerita Tanah Ombak mengingatkan saya akan pengalaman saya Ramadhan tahun lalu (postingannya bukan disini ya :p).Sementara Haekal Hamdhany, memiliki kekhawatiran pada tanah Harau, dimana tanah disana banyak dimiliki oleh investor asing dan tidak dimiliki oleh rakyatnya. Sehingga beliau membangun sekolah alam untuk anak-anak Harau. Dengan pendidikan alam, agama, dan adat Minangkabau, sekolah itupun mulai memberikan dampak. Bukan hanya dalam pendidikan saja, dalam pariwisata Harau pun mulai dipandu oleh pemandu wisata lokal dibandingkan pemandu wisata asing. Selain itu, satu-persatu tanah yang ada disana juga sudah mulai dimiliki masyarakat sendiri.
Bahkan, orang-orang yang sukses, memiliki pencapaian yang sungguh banyak pun masih memiliki mimpi untuk membahagiakan dan menolong manusia di sekitarnya. Seperti Maudy Ayunda yang menulis buku anak-anak, datang ke Padang untuk memberikan motivasi dan tips mencapai mimpi dan masih banyak lagi.
Sifat seperti ini cukup umum di Indonesia, dimana seseorang menjunjung tinggi nilai altruisme, yaitu mencoba menolong dan membahagiakan orang disekitar. Berguna bagi masyarakat sekitar juga berdampak pada meningkatnya kesehatan mental masyarakat.
Meraih Mimpi Bukan Berarti Tanpa Pengorbanan
Setiap orang yang memiliki mimpi dan berusaha mewujudkan mimpinya tak luput dari kesulitan. Beberapa diantara pemateri pernah bercerita tentang kesulitan akademik mereka, seperti nilai yang jatuh, hampir drop out, dan kesulitan lainnya yang sangat relevan dengan kehidupan saya sebagai mahasiswa. Hal itu bukan hanya disampaikan oleh pemateri sharing saja, tapi juga para panel talkshow yang telah sukses di bidangnya, seperti Tara de Thouars, psikolog yang juga memiliki kanal YouTube tempat ia menorehkan opini.Optimisme adalah satu hal lagi yang saya lihat pada mereka semua. Sifat untuk tetap yakin pada mimpi yang dikejar. Mimpi pasti terwujud, begitu yang sering diucapkan oleh orang-orang yang optimis. Optimisme adalah sikap yang baik dalam menggapai mimpi. Banyak bukti bahwa optimisme berdampak positif, termasuk pada kebahagian orang-orang yang bekerja. Karena itulah, semua pembicara talkshow menekankan sifat optimis dan pantang menyerah dalam menggapai mimpi.
Selain itu, hal yang dapat saya petik adalah : pekerjaan yang berbeda dengan jurusan tempat menimba ilmu bukanlah masalah. Bagi mereka, ilmu apapun yang dipelajari pasti akan berguna di masa depan. Karena itu, ketika kita merasa jurusan yang kita timba tidak sesuai dengan apa yang kita mimpikan, maka banyak tempat lainnya yang dapat dijadikan tempat belajar hal-hal yang kita mimpikan. Ilmu yang kita pelajari di jurusan pastinya akan berguna. Apalagi ilmu yang berkaitan dengan manusia seperti Psikologi. Dimanapun ada manusia, pasti ilmu Psikologi akan terpakai, baik dalam analisis, penyelesaian masalah, maupun penanganan pertama seperti PFA.
Hari itu diakhiri dengan penampilan Maudy Ayunda, yang setelah acara ini namanya heboh karena bingung memilih H4rv4rd dan St4nf0rd wkwkwkwk. Apapun yang dia pilih, beliau sangat cocok dengan program #KejarMimpi yang sudah berjalan di beberapa daerah di Indonesia (Kabarnya, yang terbaru di Manado loh!)
Side Note
Selain beberapa pemateri yang menyampaikan motivasi dan tipsnya, ada juga dua pemimpin di Sumatra Barat yang menyampaikan menyampaikan semangat dan pengalaman mereka juga, yaitu Mahyeldi (Walikota Padang) dan Irwan Prayitno (Gubernur Sumatra Barat).Sementara di belakang bangku penonton, ada stand yang menjual berbagai macam pernak pernik mulai dari makanan sampai makeup. Meskipun ada pergeseran waktu yang berarti, acara ini disambut antusias oleh peserta yang sebagian besar mahasiswa
Thank you note :
- bang Aul, kak Awin bang Bara > tim *** yang ngeblognya udah bisa lah ya diperhitungkan XD
- Pitnia, kak Eka, Elvida yang pertama kali ketemu. Maaf ya belum bisa nanya banyak banyak XD
Sekian dari saya hari ini, selamat malam :)
With love,
You're welcome Puj-chan!
ReplyDeleteHazzekk nanti juga lama-lama blog mu akan diperhitungkan kok
Sering aja main sama kita-kita hahhahahaha
#Sombong
#Congkak
#Meninggi
Anyway event nya seru dan inspiring banget ya
Diluar kealayan ku menyoraki Maudy Hahahahha
kenapa di foto pose gue gitu amat yak :))))))
ReplyDeleteaku kezal wkwkwkwkwk
DeleteTema mengejar mimpi itu populer ya. Tapi bagian yang nggak bergengsi biasanya tidak disorot : belajar sampai bosan atau memenuhi keinginan orang (klien atau pelanggan) sambil dikomplain karena kurang ini itu.
ReplyDelete