Apakah yang mempengaruhi persepsi seseorang?

Salam kehidupan!
Kali ini saya kembali dengan sesuatu yang sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan. Hal ini yang membuat seseorang memiliki opini yang berbeda pada satu hal yang sama. Hal ini pula yang membuat manusia menyukai atau membenci sesuatu, bahkan menentukan apa yang akan dilakukan oleh manusia terhadap benda yang ada dihadapannya. Hmm, hal apa itu?

Hal itu adalah persepsi.

credit

Apa itu persepsi?

Kamus psikologi APA mencatat bahwa persepsi adalah proses sensori untuk mengetahui objek, hubungan, dan  peristiwa. Proses tersebut termasuk mengenali (recognizing), mengamati (observing), dan membedakan (discriminating). Proses ini membuat seseorang dapat mengatur dan mengartikan stimulus dari luar menjadi bermakna dan membantu untuk berperilaku sesuai dengan makna tersebut. Buku Ciccarelli menjelaskan lebih lanjut dengan menyatakan bahwa persepsi adalah interpretasi dan organisasi dari sensasi. Dimana, sensasi menjadi stimulus yang berasal dari seluruh alat indra (mata. hidung, telinga, lidah (pengecap), kulit) lalu masuk ke sistem sensori dan diinterpretasikan oleh otak.

Kesimpulannya : Persepsi adalah cara untuk memahami segala sesuatu di sekitar kita

Faktor yang mempengaruhi persepsi

Persepsi seseorang pasti beragam, sesuai dengan keadaan diri seseorang. Apa saja yang mempengaruhi persepsi? Yuk simak dibawah ini :

Kebudayaan
Jangan salah, budaya memiliki peranan yang sangat besar dalam kehidupan kita. Banyak persepsi kita akan suatu fenomena kehidupan dipengaruhi oleh budaya yang berakar di lingkungan kita. Misalnya, persepsi orang yang tinggal diperkotaan dan pedesaan mengenai makanan cepat saji. Orang yang tinggal di perkotaan sudah menganggap makanan cepat saji biasa saja, bahkan menjadi makanan alternatif jika lapar, sementara bagi yang tinggal di pedesaan makanan cepat saji menjadi sangat spesial karena restorannya tidak ada di daerah mereka. Sehingga jika ingin makan makanan tersebut, mereka sampai membawa sanak famili untuk ikut merasakan makanan tersebut.

Pengalaman
Seseorang yang pernah mengalami sesuatu di masa lampau, mau dia baik atau buruk, pasti akan memengaruhi persepsi pada hal yang terjadi setelahnya. Apalagi jika stimulus itu sama atau mirip. Misalnya persepsi dua anak pada wortel. Anak A yang selalu mendapatkan wortel kualitas tinggi dengan rasa yang baik tentu akan mepersepsikan bahwa wortel mau dibuat apapun pasti lezat. Berbeda dengan anak B yang pernah memakan wortel pahit, berpersepsi bahwa wortel pasti rasanya tidak enak.

Perceptual expectancy
Menurut ekpektasi seseorang terhadap sebuah momen dan cara menerimanya, ada dua metode bagaimana sebuah informasi dipersepsikan oleh seseorang. Cara pertama adalah top-down processing, yaitu menggunakan pengetahuan yang sudah ada untuk menggabungkan hal-hal terpisah menjadi kesatuan utuh. Misalnya, seseorang menonton video memasak kue di YouTube. Karena ia sudah mengetahui proses memasak melalui video, maka dapat memasak kue dengan pengetahuan yang telah ia dapatkan. Kedua adalah bottom-up processing, yaitu menganalisis hal-hal terpisah yang 'disusun' membentuk persepsi keseluruhan.

Top-down processing dan bottom-up processing dapat juga dicontohkan dengan puzzle. Misalnya kita baru saja membeli puzzle 1000x2000 dengan gambar artis korea. Dengan top-down processing, kita bisa menggunakan gambar artis korea yang kita ingat ketika membeli puzzle untuk menyusun kembali puzzle sesuai dengan yang pertama kali dibeli (sebelum dibuka). Setelah kita menyelesaikan puzzle itu, kita memberikannya kepada teman dalam keadaan diceraiberaikan alias dibuka. Dengan bottom-up processing, teman kita menyelesaikannya dengan menyusun satu persatu sesuai dengan struktur puzzle sampai gambarnya terbentuk secara utuh.

Demikian dulu mengenai persepsi dan hal-hal yang mempengaruhinya. Tunggu postingan berikutnya ya!
With love,

Sumber :
Ciccarelli, Saundra K (2012). Psychology. New Jesrey, NJ: Pearson Education, Inc
Kamus Psikologi APA