Halo semuanya!
Bulan lalu di akhir minggu, saya mendapat kesempatan untuk bertemu dengan beberapa rekan sesama blogger. Kami melakukan perjalanan bersama untuk melihat kelompok pertanian yang dibina oleh Aqua Solok dan PKBI. Salah satu kunjungan kami membuat saya merenung sendiri mengenai komunitas dan dinamika di dalamnya. Sebelumnya mari kita membahas kegiatan salah satu kelompok yang kami kunjungi, yaitu Rumah Maggot Bank Sampah Unit (BSU) Kelok Batuang Solok.
Maggot dan Perannya Terhadap Lingkungan
Maggot sendiri merupakan larva dari Hermetia illucens atau nama populernya black soldier fly (BSF). Lalat yang tertarik dengan buah buahan ini memiliki siklus perkembangan dimana salah satunya adalah larva yang makanannya adalah sampah organik rumah tangga. Mereka memiliki kemampuan menguraikan yang cepat sehingga memiliki peran besar sebagai decomposter alami di lingkungan. Karena itu mulailah dibangun banyak pusat pengembangan maggot, yang menghasilkan maggot dan bekasnya.
Untuk mengembangbiakkan maggot, lalat BSF dimasukkan dalam medium besar tertentu yang memiliki beberapa batang pisang, wadah berisi buah-buahan fermentasi harum untuk menarik lalat untuk bertelur, dan beberapa bilah kayu sebagai medium bertelur. Setelah mereka bertelur, telur-telur tersebut dipisahkan dan dibiarkan sampai menetas di satu medium. Setelah itu, pupa yang menetas akan melalui perpindahan medium tergantung dari status perkembangannya. maggot yang masih kecil dan yang hampir menjadi lalat dewasa memiliki kemampuan "makan" dan mengurai yang berbeda.
Dua hasil produksi pengembangbiakan maggot yaitu maggot itu sendiri dan bekas penguraian maggot. Keduanya memiliki manfaat yang bukan hanya bagus bagi alam, tapi juga menguntungkan secara ekonomi. Maggot digunakan sebagai pakan ternak alami, sementara bekas penguraiannya menjadi pupuk alami bagi tanaman.
Kegiatan Kelompok Rumah Maggot BSU Kelok Batuang
Sebagai kelompok yang baru memulai pengembangbiakan maggot beberapa bulan lalu, kegiatan mereka tampak membuahkan hasil. Ketika saya melihat posko mereka, dapat dilihat beberapa dokumentasi dari awal pembuatan posko, proses awal pengembangbiakan maggot, info pakan maggot dan beberapa peraturan kelompok.
Terdiri dari ibu-ibu di sekitar Kelok Batuang, mereka tampak semangat memberikan edukasi pada kami yang belum mengetahui banyak tentang maggot. Pengelolaan medium dan tempat bertelur lalat cukup rapi dan mereka melakukan piket setiap hari dengan konsekuensi jika tidak mengerjakan. Kedisiplinan dan kegigihan mereka tampak ketika mereka dapat bercerita dari saat masih menyesuaikan dengan maggot sampai sudah terbiasa menyentuh maggot yang sedang diolah. Serta, baru-baru ini mereka sudah mengikuti lomba tingkat kabupaten.
Melihat kegiatan beliau semua, saya merenung. Manusia adalah makhluk sosial, lantas sangat wajar untuk berkomunitas dalam memenuhi kebutuhan mereka atas manusia lain. Lebih dari sekedar kebutuhan emosional, hubungan dalam komunitas memiliki tujuan-tujuan yang sesuai dengan anggota dan memberdayakan individu di sekitar komunitas tersebut. Seperti kelompok rumah maggot yang saya ceritakan, mereka sudah dapat menjadi supplier pakan ternak dan pupuk bagi kelompok tani di sekitar mereka.
Komunitas narablog pun juga begitu, dapat memberdayakan komunitas lainnya dan individu dengan bercerita mengenai apa yang mereka dapatkan ketika bertemu dengan komunitas lainnya. Kesulitan, canda tawa, semua hal yang dapat diambil sebagai pemikiran bagi para pembaca.
Saya kira segitu dulu, semoga tahun ini membuahkan hal yang baik!
With love,
Keren ya yang begini-begini sudah mulai banyak dilakukan juga di Daerah kita
ReplyDeleteCant wait to visit it too a.s.a.p